|
Senin,
8/01/2001
Hari
Ini, RI - GAM Mulai Berunding
Reporter:
FZ Marhaban
AcehCenter - Senin (8/1) hari ini, para wakil
pemerintah RI dan GAM, memulai perundingan perdamaian untuk menentukan
masa depan Aceh. Perundingan ini diadakan di ruangan
tertutup di satu tempat
yang dirahasiakan di Swiss.
Bedasarkan informasi yang dikutip dari kantor berita Perancis AFP dari
sebuah sumber dalam pertemuan tersebut, pembicaraan akan berlangsung
sampai hari Rabu (10/1).
Dialog politik kali ini dilaksanakan menjelang berakhirnya Jeda
Kemanusiaan yang mulai efektif berlaku pada Juni tahun lalu dan
diperpanjang hingga 15 Januari nanti. Menyambut berakhirnya jeda ini,
Jakarta sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan
memperpanjang Jeda Kemanusiaan untuk Aceh.
Wakil pemerintah RI dalam perundingan itu adalah Dirjen Politik Deplu
Hassan Wirajuda. Seperti dilaporkan AFP Jakarta, Wirajuda mengatakan, ia
berangkat ke Swiss, hari Jumat. "Pembicaraan itu akan berlangsung
hingga Rabu (10/1) dan saya optimis," katanya.
Kepada pers, ia berharap militer di Aceh dan GAM bisa menahan diri dan
mengurangi ketegangan selama berlangsung proses dialog. "Kami
mengharapkan kedua pihak, baik militer di Aceh begitu juga dengan GAM,
dapat mengurangi ketegangan dan kekerasan selama proses dialog," kata
mantan Dubes Indonesia di Swiss dan wakil RI di lembaga-lembaga
internasional di Jenewa itu.
Jurubicara GAM di Eropa, Bakhtiar Abdullah mengatakan, pemimpin tertinggi
gerakan bagi kemerdekaan Aceh itu, Tgk Hasan Tiro, tidak menghadiri dialog
tersebut. Berbicara melalui telepon dari Stockholm, Swedia, Bakhtiar
menyebutkan, perunding utama GAM adalah Zaini Abdullah, menteri kesehatan
pemerintahan gerilyawan di pengasingan.
Pertengahan bulan lalu, Hasan Tiro ketika diwawancarai oleh AFP mengatakan
bahwa ia dan wakilnya akan ke Jenewa untuk berunding dengan pemerintah RI,
tapi tokoh yang oleh kalangan GAM disebut sebagai Wali Nanggroe itu
mengaku tidak secara pribadi terlibat dalam pembicaraan. "Seseorang
dari organisasi saya akan bertemu dengan mereka," ujarnya.
Seorang jurubicaranya seperti disiarkan AFP, Sabtu lalu, mengatakan, Hasan
Tiro kini sedang "melakukan perjalanan," tapi tak disebut ke
mana dan juga tidak dikatakan terperinci tentang aktivitas orang nomor
satu GAM tersebut selama berada di luar markas besar gerakan itu di Swedia.
Saat diwawancarai AFP pada 19 Desember lalu, Hasan Tiro mengaku dirinya
akan berada di Swiss. "Cukup banyak hal terjadi di sana (Aceh, red).
Jadi banyak yang harus kami bicarakan," jelasnya dalam wawancara
telepon dari rumahnya dekat Stockholm.
Sementara itu, kantor berita Reuters-Jakarta, Senin (8/1) menyebutkan,
pemerintah Indonesia dan GAM skeptis bisa menyelesaikan konflik yang
berkepanjangan di Aceh. Sedangkan Menhan Mahfud MD juga menyatakan pesimis
terhadap hal itu, sebab GAM hanya menuntut merdeka.
Menurut suatu sumber Reuters yang dekat dengan perundingan di Jenewa,
mengharapkan agar dalam pembicaraan itu bisa dicapai suatu kesepakatan
untuk memperpanjang Jeda kemanusiaan.n/
(afp,rtr)
|
Indeks
Senin,
8 Januari 2001
Pegawai
PU Tewas Tertembak, Penembakan Warga Sipil Meningkat Tajam
Senin,
8/01/ 2001
Mahfud
MD: RI dan GAM Akan Bicarakan Otonomi
Selasa,
7/01/ 2001
AGAM:
Warga Non Aceh Berhak Tinggal di Aceh
Jum'at, 5/01/2001 Dalam
Dialog Davos
RI-GAM
Jangan Kedepankan Emosi dan Ambisi
Rabu, 11/10/2000 Tiga Anggota Polisi Aceh Besar
Diculik
Minggu, 8/10/2000 Polri Gelar Operasi Rahasia, Satu Tewas dan Satu
Ditangkap
Minggu, 8/10/2000 Jakarta dibom, Pembicaraan RI-GAM
Terganggu
Sabtu, 7/10/2000 Tiga Sipil Ditemukan Tewas
Mengenaskan
Jum'at, 6/10/2000 HUT TNI Diwarnai Demo Mahasiswa
Jum'at, 6/10/2000 Kapolsek Krueng Sabee dan Tiga Sipil Tewas
Ditembak
Kamis, 5/10/2000 November, RI-GAM Bicarakan Solusi
Politik
Kamis,
5/10/2000 Usai
Kontak Senjata,Rumah Penduduk Dibakar
Kamis,
5/10/2000 Seorang
Kepala Desa Tewas Ditembak
Rabu, 4/10/2000 Kontak Senjata, Satu Anggota TNI dan Satu Anggota GAM
Tewas
Rabu,
4/10/2000 Anggota KBMK dan TMMK
Ditambah
Rabu,
4/10/2000 Polda Aceh Sebarkan Sketsa Wajah Pembunuh Rektor
IAIN
Selasa,
3/10/2000 Mukhtar Yusuf Tewas
Ditembak
|