|
Selasa,
7/01/2001
AGAM:
Warga Non Aceh Berhak Tinggal di Aceh
Reporter:
Mohammad Hasan
AcehCenter
- Ishak Daud, Ketua Biro Penerangan AGAM Wilayah
Peureulak, mengatakan, penduduk non-Aceh yang lahir di tanah Aceh juga
punya hak tinggal dan menjadi warga di tanah kelahirannya ini, sesuai
hukum agama dan hukum internasional. Mereka ini selanjutnya disebut
sebagai warga turunan.
Hal
dikemukakannya dalam pertemuan tokoh Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM)
dengan ratusan warga non-Aceh, khususnya etnis Jawa, yang berlangsung di
sebuah tempat di Kecamatan Peureulak, Sabtu (6/1).
Pada
mulanya suasana pertemuan ini sempat menegang, tapi berangsur menjadi
penuh keakraban bahakan kemudian diwarnai gelak tawa.
Di
akhir pertemuan, ratusan warga non-Aceh setempat menyatakan siap mendukung
"kemerdekaan" Aceh, dan tidak akan pindah dari daerah itu.
Mereka kemudian berfoto bersama dengan tokoh-tokoh GAM dan bendera bulan
bintang.
Dalam kesempatan itu, Namun diingatkannya, setiap warga Aceh turunan
bangsa lain --termasuk Jawa, Cina, dan sebagainya-- punya kewajiban "memerdekaan"
Aceh dari penjajahan, serta ikut bersama-sama rakyat pribumi memikirkan
kesejahteraan dan martabat bangsa Aceh. "Kita wajib memerangi
penjajah yang telah merusak agama kita --menginjak-injak hukum Islam,
merampas harta dan tanah kita, dan yang telah membunuh dan menganiaya
bangsa kita," papar Ishak Daud.
Alasan itulah antara lain, katanya, yang mewajibkan AGAM berperang.
"Warga turunan tidak boleh 'berlagak' dan hanya mencari keuntungan di
Aceh, tanpa membantu perjuangan bangsa Aceh," jelasnya. Sebagai umat
Islam, tambahnya, warga non-Aceh berkewajiban memperjuangkan tegaknya
hukum Islam sekaligus menjadi dasar negara Aceh, bukan Pancasila
sebagaimana dasar negara Indonesia.
"Dengan Pancasilanya, mereka telah membiarkan kemungkaran, penindasan,
perekonomian hancur, dan kemaksiatan meraja-lela di mana-mana," papar
Ishak Daud, dalam bahasa Aceh dengan gaya memikat.
Ia juga menceritakan sejarah singkat bagaimana kerajaan Aceh yang
berdaulat kemudian sampai jatuh ke tangan Indonesia. Kini AGAM bersama
rakyat siap merebut kembali. "Jika Aceh merdeka, bukan hanya rakyat
Aceh, warga non-Aceh pun akan ikut senang dalam kesejahteraan, keadilan,
dan hidup lebih Islami," katanya.
Ishak Daud minta warga non-Aceh di daerah itu tidak perlu takut, karena
AGAM tidak mengganggu mereka, sejauh mereka mendukung perjuangan AGAM.
Beberapa warga etnis Jawa yang ditanyai AcehCenter, membenarkan pihak AGAM
setempat tidak pernah mengusir mereka. Sutrisno (41), menuturkan,
"Malah kalau ada masalah, kami sering berkonsultasi dengan
orang GAM," ujar Sutrisno. "Waktu ada beberapa keluarga orang
Jawa di sini hendak eksodus karena ketakutan mendengar isu-isu, dan sudah
membungkus pakaiannya, kami juga lapor pada GAM. Orang GAM malah melarang
pindah, karena kasihan sawah dan ternak ditelantarkan," ungkap
Sutrisno.
Ditanya apa yang ditakuti mereka, menurut Kasiman, warga non-Aceh sering
ketakutan sendiri karena isu-isu, yang terkadang isu itu diciptakan
sendiri sesama mereka. Warga non-Aceh ini juga takut terhadap 'sweeping'
aparat ke desa-desa, karena khawatir terjadi "kontak senjata"
dengan GAM, sehingga mereka jadi sasaran peluru nyasar.
Ishak Daud mengatakan tujuan
dilaksanakan pertemuan tersebut, antara lain untuk mengantisipasi
terjadinya konflik SARA di daerah itu, menyejukkan suasana pasca insiden
Birem Bayeun, disamping juga untuk meredam ketakutan warga non-Aceh di
daerah itu. "Kami minta warga non-Aceh bisa bersatu, tidak perlu
eksodus, dan merasakan ketakutan bersama-sama warga Aceh lainnya,"
tambahnya. n
|
Indeks
Senin,
8/01/2001
Hari
Ini, RI - GAM Mulai Berunding
Senin,
8/01/ 2001
Mahfud
MD: RI dan GAM Akan Bicarakan Otonomi
Senin,
8 Januari 2001
Pegawai
PU Tewas Tertembak, Penembakan Warga Sipil Meningkat Tajam
Jum'at, 5/01/2001 Dalam
Dialog Davos
RI-GAM
Jangan Kedepankan Emosi dan Ambisi
Rabu, 11/10/2000 Tiga Anggota Polisi Aceh Besar
Diculik
Minggu, 8/10/2000 Polri Gelar Operasi Rahasia, Satu Tewas dan Satu
Ditangkap
Minggu, 8/10/2000 Jakarta dibom, Pembicaraan RI-GAM
Terganggu
Sabtu, 7/10/2000 Tiga Sipil Ditemukan Tewas
Mengenaskan
Jum'at, 6/10/2000 HUT TNI Diwarnai Demo Mahasiswa
Jum'at, 6/10/2000 Kapolsek Krueng Sabee dan Tiga Sipil Tewas
Ditembak
Kamis, 5/10/2000 November, RI-GAM Bicarakan Solusi
Politik
Kamis,
5/10/2000 Usai
Kontak Senjata,Rumah Penduduk Dibakar
Kamis,
5/10/2000 Seorang
Kepala Desa Tewas Ditembak
Rabu, 4/10/2000 Kontak Senjata, Satu Anggota TNI dan Satu Anggota GAM
Tewas
Rabu,
4/10/2000 Anggota KBMK dan TMMK
Ditambah
Rabu,
4/10/2000 Polda Aceh Sebarkan Sketsa Wajah Pembunuh Rektor
IAIN
Selasa,
3/10/2000 Mukhtar Yusuf Tewas
Ditembak
|